KH Tengku Zulkarnain Bersama Dekan FAI Dr. Firman Maulana MA memberikan tausiah dalam rangka peringatan tahun baru islam di Auditorium UISU kemarin (27/8).

MEMAKNAI HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW 

MEDAN-Sebagian umat  Islam keliru mengklaim tahun Islam hanya tahun Hijriah saja. Padahal berbagai aktivitas menyangkut ibadah tetap menggunakan tahun hitungan bulan yang disebut Hijriah dan hitungan matahari disebut Masehi. Kedua tahun menggunakan hitungan matahari dan bulan sebenarnya  sudah ada sebelum Islam dan Kristen muncul di muka bumi ini.

Faktanya nama-nama bulan pada tahu Masehi tersebut diambil dari nama-nama dewa atau dewi dalam mitologi Romawi kata Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Zulkarnain dalam tausiahnya  menyambut Tahun Baru 1442 Hijriah di Gedung Auditorium  Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Jalan SM Raja Medan, Kamis (27/8).

Hanya saja, katanya, agama Kristen menetapkan tahun 1 Masehi tersebut didasarkan pada kelahiran Isa Almasih. Sedangkan Islam menetapkan tahun 1 diambil dari awal hijrahnya Muhammad dari Makkah ke Madinah. Zulkarnain menjelaskan dalam Islam tetap menggunakan dua tahun tersebut seperti  menetapkan jadwal puasa Ramadan menggunakan hitungan bulan tetapi ketika menetapkan masuknya waktu berbuka menggunakan hitungan mata hari termasuk menetapkan jadwal salat.Penetapan jadwal ibadah dalam Islam tersebut sesuai dengan perintah Allah yang terdapat dalam Alquran diantara pada surat Israk ayat 12 dan surat Yunus ayat 5.

Pada penyambutan Tahun baru 1442  Hijriah dengan thema Hijriah untuk menggapai umat yang jujur dan istiqomah, Zulkarnain, juga menjelaskan bahwa jujur adalah sifat nabi. Jadi ada empat golongan nanti yang bisa dekat dengan Nabi di akhirat yakni orang yang siddiq, mahir dalam Alquran, orang yang mengurus anak yatim, suhada, dan orang yang saleh.

Sementara itu, Rektor UISU dalam sambutannya mengatakan terimakasih atas kehadiran KH Tengku Zulkarnain yang bersedia hadir untuk memberikan tausiah dalam rangka peringkatan tahun baru hijriyah di UISU.

Dengan mengambil tema Hijrah untuk menggapai umat yang jujur dan istiqomah, Rektor berharap menjadi ajang untuk bermuhasabah untuk memperbaiki diri pada masa yang akan datang. “Tema ini hendaknya menjadi dorongan dalam beraktivitas pada peran dan posisi masing-masing. Penting bagi kita untuk memperbaiki kinerja dan produktivitas kita,”ujar Rektor.

Acara diawali dengan pembukaan oleh Parlaungan Lubis S.Pdi. MA selaku protokol dan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Ahmad Ridho Amrul Hafidz. Turut memberikan sambutan Ketua Panitia Drs. H. AHmad Adib Nasution MM, Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin MAP dan sambutan Pengurus Yayasan UISU yang disampaikan H. Ikrom Helmi Nasution serta  dilanjutkan dengan tausiyah oleh Dr. Firman Maulana MA (Dekan FAI) dan juga KH Tengku Zulkarnain (Wasekjend MUI Pusat).

Kegiatan peringatan tahun baru hijriyah kali ini dilaksanakan secara virtual dan dapat diikuti melalui aplikasi zoom. Selain itu, peringatan tahun baru Hijriyah itu juga disiarkan secara live melalui akun youtube humas uisu. Sementara itu, khusus di auditorium kegiatan tersebut dihadiri ratusan civitas akademika dari tingkat universitas, fakultas hingga program studi dengan tetap memperhatikan standard protocol kesehatan.